Penghasilan Hacker 'Baik Hati' Bisa Capai Rp2,4 M

JAKARTA - Istilah hacker sudah sering didengar, apalagi menyangkut peristiwa kebocoran data di perusahaan atau instansi pemerintahan. Termasuk yang terjadi beberapa waktu terakhir di Indonesia, diduga hacker berhasil membobol beberapa lembaga.
Kebanyakan para hacker mendapatkan pendapatan yang cukup besar dari pekerjaannya. Bahkan bisa mencapai miliaran rupiah per tahunnya.
Laman ZipRecruiter memperkirakan hacker di Amerika Serikat (AS) bisa mendapatkan US$84.767 (Rp 1,2 miliar) per tahunnya. Artinya jika dibagi bulanannya bisa mencapai US$7.063 (Rp 105,4 juta) atau US$1.630 (Rp 24,3 juta) per minggu atau US$40,75 (Rp 608 ribu) per jamnya.
Gaji hacker tertinggi bisa mencapai US$166.500 (Rp 2,4 miliar)per tahunnya. Peretas bisa mengantongi mulai dari US$50 ribu (Rp 749 juta) hingga US$166.500, tertinggi sebesar US$144.500 (Rp 2,1 miliar).
Salary.com melaporkan untuk mereka yang bekerja sebagai Ethical Hacker bisa mendapatkan gaji antara US$92.400 (Rp 1,3 miliar) dan US$118.169 (Rp 1,7 miliar). Rata-ratanya berkisar US$103.583 (Rp 1,5 miliar), dikutip dari laman Infosec.
Sedangkan Payscale menyebutkan Ethical Hacker tanpa bonus dan fasilitas lain digaji sebesar US$79.618 (Rp 1,1 miliar). Mereka yang memiliki sertifikat kemungkinan bisa mengantongi rata-rata US$82.966 (Rp 1,2 miliar)
Baca juga:
Kementan Gerak Cepat, Stok dan Distribusi Pupuk Bersubsidi Dipastikan Aman
Variasi pendapatan para hacker ini, menurut ZipRecruiter bergantung pada beberapa hal. Bisa berdasarkan tingkat keahlian hingga pengalaman mereka.
"Mungkin ada banyak peluang untuk kemajuan dan peningkatan gaji berdasarkan tingkat keahlian, lokasi, dan pengalaman bertahun-tahun," dikutip Senin (19/9).
Infosec juga menjelaskan faktor-faktor yang membedakan gaji tersebut. Ada dari pengalaman, keterampilan, sertifikasi lain, pendidikan, hingga gender. (*)
Comments (0)
There are no comments yet