Panglima Angkatan Darat Joseph Aoun Terpilih sebagai Presiden Lebanon

Lebanon, MetaNews-Parlemen Lebanon, setelah melalui dua putaran pemungutan suara, memilih Joseph Aoun, Komandan Angkatan Darat Lebanon, sebagai Presiden negara tersebut. Keputusan ini mengakhiri kekosongan jabatan presiden yang berlangsung sejak 2022 sekaligus dianggap melemahkan pengaruh kelompok Hizbullah.
Menurut laporan Agence France-Presse, Ketua Parlemen Nabih Berri pada Kamis, 20 Januari, mengumumkan bahwa Joseph Aoun terpilih sebagai presiden dengan memperoleh 99 suara dari total 128 suara anggota parlemen.
Dalam putaran pertama, Aoun gagal mendapatkan mayoritas suara. Namun, sebelum putaran kedua, ia bertemu dengan anggota Hizbullah dan Gerakan Amal, dan setelah itu pemungutan suara kedua dilaksanakan.
Hizbullah dan Gerakan Amal yang dipimpin oleh Nabih Berri sebelumnya telah menyatakan kekhawatiran mereka terhadap pencalonan Joseph Aoun dan secara terbuka mendukung Suleiman Frangieh.
Sebelumnya, Reuters menggambarkan pemilihan ini sebagai ujian pertama keseimbangan kekuasaan di Lebanon setelah serangan besar Israel terhadap Hizbullah baru-baru ini dan jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad di Suriah.
Posisi presiden di Lebanon, yang berdasarkan sistem pembagian kekuasaan sektarian selalu dipegang oleh seorang Kristen Maronit, telah kosong sejak Oktober 2022, ketika masa jabatan Michel Aoun berakhir. Selama periode ini, tidak ada kelompok atau partai politik di parlemen yang berhasil mendapatkan cukup dukungan untuk mengajukan presiden pilihan mereka, dan tidak ada kesepakatan yang tercapai.
Baca juga:
DPW PKS Jakarta Sepakat Bakal Usung Anies di Pilgub Jakarta
Peluang Joseph Aoun untuk menjadi presiden meningkat pada hari Rabu, setelah Suleiman Frangieh, kandidat yang didukung Hizbullah, menarik diri dari pencalonan dan bersama banyak anggota parlemen Lebanon menyatakan dukungannya kepada komandan militer tersebut.
Dilaporkan bahwa pada hari Rabu, perwakilan dari Prancis dan Arab Saudi bertemu dengan para politisi Lebanon di Beirut. Empat tokoh politik Lebanon yang minggu lalu bertemu dengan Pangeran Yazid bin Farhan, utusan Arab Saudi, mengatakan bahwa ia menyampaikan syarat-syarat dukungan Arab Saudi untuk Joseph Aoun.
Arab Saudi sebelumnya memiliki pengaruh besar di Lebanon dan bersaing dengan Iran untuk mendapatkan dominasi di negara tersebut. Namun, akhirnya Teheran, melalui Hizbullah, berhasil mengalahkan Riyadh dan menjadi pemain utama di Lebanon. Amerika Serikat dan negara-negara Arab sekutunya di Teluk menganggap Hizbullah sebagai kelompok teroris.
Joseph Aoun, yang berusia 60 tahun, telah memimpin Angkatan Darat Lebanon sejak 2017. Selama masa kepemimpinannya, bantuan Amerika Serikat kepada militer Lebanon terus berlanjut. Bantuan ini merupakan bagian dari strategi AS untuk mendukung lembaga-lembaga negara Lebanon guna membatasi pengaruh Hizbullah.
Comments (0)
There are no comments yet