Makna Membahagiakan Ahli Kubur🌺🌹❤️ Kalimat atau Doa (Bagian Terakhir)

Oleh: Muhammad Taufiq Ali Yahya*
Makna Doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ Menurut Ahli Hakikat Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada para penghuni kubur.”
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa ini bukan sekadar permohonan agar penghuni kubur merasa senang, tetapi memiliki makna lebih dalam terkait perjalanan ruhani setelah kematian dan hubungan ruh dengan hakikat Ilahi. Berikut beberapa makna yang dijelaskan oleh ulama irfan dan hakikat Syiah:
- Alam Kubur adalah Perjalanan Ruh Menuju Tajalli Ilahi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kehidupan setelah kematian bukan hanya perhentian, tetapi tahap penyempurnaan ruh menuju hakikat Tuhan. Alam kubur adalah tempat penyucian bagi ruh yang masih memiliki keterikatan duniawi sebelum mereka memasuki alam akhirat.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
الدُّنْيَا دَارُ مَمَرٍّ وَالْآخِرَةُ دَارُ قَرَارٍ
“Dunia adalah tempat persinggahan, sedangkan akhirat adalah tempat tinggal abadi.”
Sayyid Haydar Amuli dalam Jami’ al-Asrar menjelaskan bahwa perjalanan ruh di alam kubur adalah tahap penyempurnaan. Doa ini adalah permohonan agar ruh mendapatkan cahaya penyucian dan naik ke maqam yang lebih tinggi.
- Surga Kubur adalah Tajalli Cahaya Ahlul Bayt (as)
Dalam irfan Syiah, kebahagiaan di alam kubur berkaitan dengan keterhubungan ruh dengan cahaya Nabi Muhammad (saw) dan Ahlul Bayt (as).
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
مَنْ زَارَنَا بَعْدَ مَوْتِنَا فَكَأَنَّمَا زَارَنَا فِي حَيَاتِنَا
“Barang siapa yang mengunjungi kami setelah kematian kami, maka seakan-akan ia mengunjungi kami saat kami hidup.”
Mulla Sadra dalam Asfar Arba’ah menjelaskan bahwa ruh yang telah mengenal hakikat Ahlul Bayt akan mendapatkan cahaya mereka dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai hakikat ini dapat disinari cahaya kenabian.
- Alam Kubur Adalah Alam Barzakh, Bukan Sekadar Tempat, tetapi Kondisi Ruh
Ahli hakikat Syiah memahami bahwa alam barzakh bukanlah tempat fisik, tetapi kondisi ruh berdasarkan amal dan kesadarannya di dunia.
🔹 Dalil dari Imam Ali Zainal Abidin (as):
إِنَّ الْقَبْرَ إِمَّا رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
“Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau lubang dari lubang-lubang neraka.”
Sayyid ibn Thawus dalam Falah al-Sa’il menjelaskan bahwa kondisi ruh di alam barzakh tergantung pada ma’rifat dan amalnya di dunia. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan hakikat kebahagiaan, bukan sekadar kesenangan sementara.
- Cahaya Doa Bisa Mengangkat Azab di Alam Kubur
Dalam irfan Syiah, doa memiliki daya pengaruh terhadap ruh yang masih mengalami azab atau keterbatasan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Musa al-Kazim (as):
إِنَّ الدُّعَاءَ يَرْفَعُ الْبَلَاءَ وَيُغَيِّرُ الْقَضَاءَ
“Sesungguhnya doa dapat mengangkat bala dan mengubah takdir.”
Syaikh Bahai dalam Arba’in menjelaskan bahwa doa dari orang yang hidup dapat memberikan cahaya bagi ruh yang masih dalam kegelapan. Doa ini adalah bentuk syafaat spiritual agar ruh mendapatkan pencerahan dalam perjalanan mereka.
- Alam Kubur Adalah Manifestasi Hati di Dunia
Dalam pandangan ahli hakikat, alam kubur adalah cerminan dari hati seseorang selama di dunia. Jika seseorang memiliki hati yang terang dengan makrifatullah, maka alam kuburnya pun akan menjadi tempat cahaya.
🔹 Dalil dari Imam Ja’far Shadiq (as):
الْقَبْرُ بَابُ الْآخِرَةِ
“Kubur adalah pintu gerbang menuju akhirat.”
Dalam Misbah al-Shari’ah, Imam Ja’far Shadiq (as) menjelaskan bahwa hati yang dipenuhi cahaya Ilahi selama di dunia akan menemukan kebahagiaan dalam kuburnya. Doa ini adalah permohonan agar ruh yang belum mencapai makrifat ini bisa mendapatkan cahaya tersebut.
- Kebahagiaan Ahli Kubur adalah Kebahagiaan Hakiki, Bukan Duniawi
Ahli hakikat Syiah meyakini bahwa kebahagiaan ahli kubur bukanlah sekadar kenikmatan duniawi, tetapi kesadaran dan keterhubungan dengan Tuhan.
🔹 Dalil dari Imam Ali (as):
إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا يَمُوتُونَ وَإِنَّمَا يَنْتَقِلُونَ مِنْ دَارٍ إِلَى دَارٍ
“Sesungguhnya para wali Allah tidak mati, tetapi mereka berpindah dari satu alam ke alam lainnya.”
Mulla Sadra dalam Asrar al-Akhirah menjelaskan bahwa ruh yang telah mencapai ma’rifatullah akan tetap hidup dalam kesadaran ketuhanan meskipun telah meninggal. Doa ini adalah permohonan agar ahli kubur mendapatkan kehidupan hakiki ini.
- Doa Ini Adalah Bentuk Rahmat dan Syafaat
Dalam irfan Syiah, doa bukan hanya permohonan individu, tetapi juga bentuk syafaat bagi ruh yang membutuhkan pertolongan di alam barzakh.
🔹 Dalil dari Imam Muhammad al-Baqir (as):
إِنَّ أَمْوَاتَكُمْ يَسْتَوْحِشُونَ فِي قُبُورِهِمْ، فَتَصَدَّقُوا عَنْهُمْ وَادْعُوا لَهُمْ
“Sesungguhnya orang-orang yang telah meninggal merasa kesepian di kuburnya, maka bersedekahlah untuk mereka dan doakan mereka.”
Sayyid Ibn Thawus dalam Al-Misbah menjelaskan bahwa ruh yang belum mencapai penyempurnaan dapat memperoleh cahaya dari doa orang-orang yang hidup. Doa ini adalah bagian dari mekanisme rahmat ilahi yang terus berlangsung.
Kesimpulan
Dalam perspektif ahli hakikat Syiah, doa اَللّـهُمَّ اَدْخِلْ عَلى اَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ memiliki makna yang dalam:
- Alam kubur adalah tahap penyempurnaan ruh menuju tajalli Ilahi.
- Surga kubur adalah keterhubungan ruh dengan cahaya Ahlul Bayt.
- Kebahagiaan di alam kubur adalah kesadaran, bukan sekadar kesenangan duniawi.
- Doa dapat memberikan cahaya dan mengangkat azab ruh di alam barzakh.
- Alam kubur mencerminkan kondisi hati seseorang di dunia.
- Doa ini adalah bagian dari rahmat dan syafaat bagi ruh yang masih dalam keterbatasan.
Doa ini bukan hanya untuk meringankan keadaan ahli kubur, tetapi juga sebagai permohonan agar mereka mencapai hakikat kebahagiaan sejati dalam perjalanan menuju Tuhan.
Kisah tentang Kebahagiaan Ahli Kubur dalam Perspektif Hakikat Syiah
Berikut kisah dari riwayat Ahlul Bayt (as), para arif, dan ahli hakikat Syiah yang menunjukkan bagaimana kebahagiaan di alam kubur dapat dicapai atau diberikan kepada penghuni kubur melalui doa, amal, dan rahmat Ilahi.
- Cahaya Kubur bagi Pecinta Ahlul Bayt (as)
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Barang siapa yang mencintai kami, Ahlul Bayt, maka kuburnya akan menjadi taman dari taman-taman surga.”
Seorang sahabat Imam Shadiq (as) bernama Jabir mengalami mimpi setelah kematian sahabatnya, yang merupakan seorang pecinta Ahlul Bayt. Dalam mimpinya, ia melihat sahabatnya dalam keadaan bercahaya di dalam kuburnya. Ketika ditanya apa yang terjadi, sahabat itu berkata:”Ketika aku masuk ke dalam kubur, ketakutan melandaku. Tetapi kemudian, cahaya besar datang dari makam Imam Husain (as), menerangi kuburku dan menghilangkan segala ketakutanku.”
Kecintaan kepada Ahlul Bayt (as) akan menjadi sumber cahaya di alam barzakh.
- Doa Seorang Anak Mengubah Keadaan Ayahnya
Riwayat dari Imam Ali Zainal Abidin (as):”Sedekah, doa, dan amal baik dari anak dapat mengangkat kesulitan orang tuanya di alam barzakh.”
Seorang pemuda datang kepada Imam Ali Zainal Abidin (as) sambil menangis. Ia berkata bahwa ayahnya meninggal dalam keadaan yang buruk. Imam menyarankan pemuda itu untuk bersedekah dan berdoa. Setelah beberapa hari, pemuda itu bermimpi bertemu ayahnya yang tampak tersenyum dan berkata:”Amal baikmu telah sampai kepadaku dan mengangkat azabku.”
Doa dan amal kebaikan dari keluarga dapat mengubah kondisi ahli kubur.
- Kubur Seorang Zahid yang Menjadi Gelap
Kisah dari Sayyid Ibn Thawus dalam Al-Misbah:”Seorang zahid (ahli ibadah) dikenal karena ketakwaannya. Namun, setelah wafat, seorang arif bermimpi melihatnya dalam kegelapan. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab:
“Aku terlalu sibuk dengan ibadah pribadi dan tidak peduli terhadap orang-orang di sekitarku yang membutuhkan.”
Ibadah tanpa kasih sayang terhadap sesama tidak akan membawa kebahagiaan di alam kubur.
- Imam Ali (as) dan Seorang Pemuda di Kuburannya
Imam Ali (as) pernah melewati sebuah pemakaman dan melihat seorang pemuda menangis di atas makam ayahnya. Imam bertanya apa yang terjadi, dan pemuda itu menjawab:”Aku khawatir ayahku menderita.”
Imam lalu berkata:”Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada ahli kubur.”Seketika itu, pemuda itu tersenyum dan berkata bahwa ia melihat ayahnya dalam keadaan bahagia.
Doa seorang wali Allah dapat membawa kebahagiaan kepada ahli kubur.
- Cahaya dari Salawat kepada Nabi dan Ahlul Bayt (as)
Riwayat dari Imam Ja’far Shadiq (as):”Barang siapa yang banyak membaca salawat, maka kuburnya akan diterangi dengan cahaya dari Rasulullah (saw).”
Seorang alim Syiah bermimpi bertemu seseorang yang baru meninggal. Ia bertanya bagaimana keadaan di alam barzakh, dan orang itu menjawab:”Kuburku gelap, tetapi ketika keluargaku membaca salawat, kuburku menjadi terang.”
Salawat kepada Nabi dan Ahlul Bayt membawa cahaya di alam barzakh.
- Imam Husain (as) dan Seorang Penyair yang Mendapat Kebahagiaan di Kuburnya
Seorang penyair bernama Farazdaq sangat mencintai Imam Husain (as). Ketika ia wafat, seseorang bermimpi melihatnya dalam keadaan sangat bahagia. Ia berkata:
“Ketika aku meninggal, aku melihat malaikat datang dengan cahaya dari Karbala. Mereka berkata bahwa Imam Husain (as) telah memberikan syafaat kepadaku.”
Mencintai Imam Husain (as) membawa kebahagiaan di alam barzakh.
- Ruh yang Tersiksa karena Hutang yang Tidak Dibayar
Riwayat dari Imam Ja’far Shadiq (as):”Seseorang yang meninggal dalam keadaan memiliki hutang yang belum dibayar akan tergantung di antara langit dan bumi hingga hutangnya dilunasi.”
Seorang sahabat Rasulullah (saw) meninggal dan ruhnya tersiksa di alam barzakh karena hutang yang belum dibayar. Ketika keluarganya melunasi hutangnya, ia muncul dalam mimpi anaknya dan berkata:
“Sekarang aku merasa ringan dan bahagia.”
Hak-hak manusia harus diselesaikan sebelum wafat agar mendapat kebahagiaan di alam kubur.
- Ulama yang Mendapat Cahaya Kubur dari Ilmunya
Riwayat dari Imam Musa al-Kazim (as):”Orang alim yang mengajarkan ilmu yang bermanfaat akan mendapatkan cahaya di kuburnya.”
Seorang ulama Syiah bermimpi bertemu gurunya yang sudah meninggal. Ia melihatnya dalam cahaya dan bertanya alasannya. Gurunya menjawab:”Cahaya ini berasal dari ilmu yang aku ajarkan kepada murid-muridku.”
Ilmu yang diajarkan dengan niat ikhlas akan menjadi sumber kebahagiaan di alam kubur.
- Seorang Wanita yang Mendapat Kebahagiaan karena Memuliakan Ibunya. Riwayat dari Imam Ali (as):
“Surga berada di bawah telapak kaki ibu.” Seorang wanita yang selalu berbakti kepada ibunya meninggal. Dalam mimpi seorang kerabatnya, ia muncul dalam keadaan bercahaya dan berkata:”Rahmat Allah turun kepadaku karena ridha ibuku.”
Baktilah kepada orang tua untuk mendapatkan kebahagiaan di alam kubur.
- Seorang Pendosa yang Diberi Cahaya karena Rahmat Ilahi
Seorang lelaki yang banyak melakukan dosa meninggal. Ketika keluarganya menangis, seorang arif bermimpi bertemu lelaki itu dalam keadaan bahagia. Lelaki itu berkata:
“Allah Maha Pengampun. Aku mendapat kebahagiaan karena rahmat-Nya yang luas.”
Rahmat Allah lebih besar daripada dosa manusia, dan ampunan-Nya dapat membawa kebahagiaan di alam kubur.
Kesimpulan
Doa “اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” memiliki makna mendalam dalam hakikat Syiah:
- Kebahagiaan kubur tergantung pada cinta kepada Ahlul Bayt.
- Amal baik dan doa dari keluarga dapat membantu ruh di alam barzakh.
- Ilmu, salawat, sedekah, dan kasih sayang membawa kebahagiaan di kubur.
- Rahmat Allah selalu terbuka bagi siapa saja yang mencari-Nya.
Dengan memahami hakikat ini, kita bisa lebih sadar akan pentingnya persiapan menuju akhirat.
Manfaat Doa
“اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” dalam Perspektif Hakikat Syiah
“Ya Allah, masukkan kebahagiaan kepada ahli kubur.”
Dalam ajaran Ahlul Bayt (as) dan hakikat Syiah, doa ini memiliki manfaat besar bagi ahli kubur dan juga bagi yang membacanya. Berikut adalah sepuluh manfaatnya:
- Mengangkat Azab dan Siksaan Kubur
Dalam riwayat disebutkan bahwa sebagian ahli kubur mengalami siksaan akibat dosa-dosanya. Doa ini dapat menjadi sebab diangkatnya azab tersebut.
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Doa dan istighfar dari orang yang hidup bisa meringankan beban orang yang telah meninggal.” (Wasail al-Shia, Juz 2, Hal. 626)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُورَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَنَوِّرْهَا بِنُورِكَ
(Ya Allah, jadikan kubur mereka taman dari taman-taman surga dan terangi dengan cahaya-Mu.)
- Cahaya dan Ketenangan di Alam Barzakh
Doa ini menghadirkan cahaya spiritual di dalam kubur, membuat ruh merasa tenteram.
Rasulullah (saw) bersabda:”Kubur bisa menjadi taman surga atau lubang neraka. Cahaya yang diberikan kepada ahli kubur berasal dari amal dan doa orang yang masih hidup.” (Bihar al-Anwar, 6 : 221)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قُبُورِهِمْ نُورًا وَفِي وُحْشَتِهِمْ أُنْسًا
(Ya Allah, jadikan cahaya dalam kubur mereka dan hilangkan kesepian mereka.)
- Menghapus Dosa Orang yang Telah Wafat
Doa ini menjadi bentuk istighfar yang membantu menghapus dosa mereka.
Imam Ali Zainal Abidin (as) berkata:
“Jika engkau ingin membantu orang tuamu setelah wafat, berdoalah untuk mereka karena itu dapat menghapus dosa mereka.” (Mafatih al-Jinan, Bab Ziarah Kubur)
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَتَجَاوَزْ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ
(Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, dan hapuskan kesalahan mereka.)
- Menghubungkan Kasih Sayang antara Dunia dan Akhirat
Doa ini memperkuat hubungan antara yang hidup dan yang telah wafat.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Mendoakan orang mati adalah tanda kasih sayang dan ikatan ruhani antara dunia dan akhirat.” (Kanz al-Ummal, Juz 16, Hal. 473)
اللَّهُمَّ صِلْ أَرْوَاحَهُمْ بِالرَّحْمَةِ وَالْمَغْفِرَةِ
(Ya Allah, sambungkan ruh mereka dengan rahmat dan ampunan-Mu.)
- Mendapatkan Pahala Seperti Berziarah ke Kubur
Doa ini memiliki pahala seperti menziarahi makam para mukmin.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Barang siapa yang membaca doa untuk ahli kubur, pahalanya seperti mengunjungi mereka dan memberi hadiah kepada mereka.” (Makarim al-Akhlaq, Hal. 322)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ زِيَارَةً وَحُبًّا
(Ya Allah, jadikan doaku ini sebagai ziarah dan kasih sayang untuk mereka.)
Baca juga:
Presiden: Pegang Teguh Semangat Hari Santri Hadapi Kondisi Dunia Saat Ini
- Mendatangkan Rahmat bagi Pembacanya
Setiap doa untuk orang lain akan kembali kepada yang berdoa.
Imam Muhammad al-Baqir (as) berkata:”Siapa yang mendoakan orang lain, malaikat akan berkata: ‘Amin, dan untukmu juga demikian’.” (Al-Kafi, Juz 2, Hal. 508)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ سَبَبًا لِرَحْمَتِكَ عَلَيَّ
(Ya Allah, jadikan doaku untuk mereka sebagai sebab turunnya rahmat-Mu kepadaku.)
- Menguatkan Keimanan dan Kesadaran akan Akhirat
Mendoakan ahli kubur mengingatkan kita akan kematian dan kehidupan setelahnya.
Imam Ali (as) berkata:”Orang yang paling cerdas adalah yang paling banyak mengingat kematian.” (Nahjul Balaghah, Hikmah 122)
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُتَذَكِّرِينَ لِلْمَوْتِ وَالْآخِرَةِ
(Ya Allah, jadikan kami orang-orang yang selalu mengingat kematian dan akhirat.)
- Menghindarkan dari Siksa Kubur bagi Diri Sendiri
Dengan sering mendoakan orang yang telah meninggal, seseorang juga akan mendapatkan doa yang sama ketika ia wafat.
Rasulullah (saw) bersabda:
“Barang siapa yang banyak mendoakan orang mati, ia akan mendapatkan doa yang sama setelah wafatnya.” (Mustadrak al-Wasa’il, Juz 2, Hal. 117)
اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِمَّنْ يَجِدُ الرَّحْمَةَ فِي قَبْرِهِ
(Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang mendapatkan rahmat di kuburnya.)
- Menjadi Sumber Kebahagiaan bagi Ruh Orang yang Dicintai
Orang yang telah meninggal merasakan ketenangan ketika didoakan oleh keluarganya.
Imam Ja’far Shadiq (as) berkata:
“Ruh orang yang telah wafat akan datang ke rumahnya dan merasa senang jika melihat keluarganya mendoakannya.” (Wasail al-Shia, Juz 2, Hal. 654)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ دُعَائِي لَهُمْ سَبَبًا لِسُرُورِهِمْ
(Ya Allah, jadikan doaku untuk mereka sebagai sebab kebahagiaan mereka.)
- Menyebarkan Kebaikan di Dunia dan Akhirat
Doa ini adalah bentuk amal jariyah yang terus mengalir pahalanya.
Rasulullah (saw) bersabda:”Amal yang tidak terputus setelah mati adalah ilmu yang bermanfaat, sedekah jariyah, dan doa anak yang saleh.” (Sunan Ibnu Majah, 1 : 88)
اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الدُّعَاءَ صَدَقَةً جَارِيَةً لِي وَلَهُمْ
(Ya Allah, jadikan doa ini sebagai amal jariyah bagiku dan bagi mereka.)
Dengan memahami manfaat dan doa-doa pendukung ini, semoga kita lebih sering mengamalkan doa “اللَّهُمَّ أَدْخِلْ عَلَىٰ أَهْلِ الْقُبُورِ السُّرُورَ” sebagai bentuk kasih sayang bagi ahli kubur dan investasi amal untuk diri sendiri.
Ziarah Ahli Kubur Yang BerTauhid dari Rasulullah saw
Imam Ali as meriwayatkan:”Daku mendengar Rasulullah saw bersabda;”Yang Berdoa dengan doa ini maka Allah SWT memberi pahala (ibadah) 50 tahun, akan menghapus kesalahannya 50 tahun juga kedua orang tuanya” ( Al-Bihar ; 99:301)
بِسْمِ اللهِ الرَّحمْنِ الرَّحِيْمِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ،
السَّلامُ عَلَى أَهْلِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
مِنْ أَهْلِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، يَا أَهْلَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
بِحَقِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
كَيْفَ وَجَدْتُمْ قَوْلَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
مِنْ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، يَا لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
بِحَقِ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ اغْفِرْ لِمَنْ قَالَ لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ،
وَاحْشُرْنَا فِي زُمْرَةِ مَنْ قَالَ
لا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ ،
عَلِيٌّ وَلِيُّ اللهِ .اَللّـهُمَّ وَلِّهِمْ ما تَوَلَّوْا وَاحْشُرْهُمْ مَعَ مَنْ اَحَبُّوا.
اَللّـهُمَّ ارْحَمْ غُرْبَتَهُ وَصِلْ وَحْدَتَهُ وَآنِسْ وَحْشَتَهُ وَآمِنْ رَوْعَتَهُ، وَاَسْكِنْ اِلَيْهِ مِنْ رَحْمَتِكَ رَحْمَةً يَسْتَغْنى بِها عَنْ رَحْمَةِ مَنْ سِواكَ، وَاَلْحِقْهُ بِمَنْ كانَ يَتَوَلاّهُ
Bismillâhir rohmânir rohîm,
As-salâmu ‘alâ ahli lâ ilâha illallâh,
min ahli lâ ilâha illallâh,
yâ ahla lâ ilâha illallâh,
bihaqqi lâ ilâha illallâh,
kayfa wajadtum qoula lâ ilâha illallâh, min lâ ilâha illallâh,
yâ lâ ilâha illallâh,
bihaqqi lâ ilâha illallâh,
ighfir liman qôla lâ ilâha illallâh,
wahsyurna fi zumroti
man qôla lâ ilâha illallâh,
Muhammadur Rasûlullâh
‘Aliyyun waliyullâh,
Allahumma wallihim mâ tawallaw
wahsyur hum ma’a man ahabbaw
Dengan asma Allah Yang Maha Kasih dan Maha Sayang, Salam untuk peyandang kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, mereka adalah bagian dari pengikut kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, duhai yang selalu menyebut kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, dengan haknya kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, apa yang kalian dapatkan dari pahala mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, dari pengikut yang mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Duhai Yang tidak ada tuhan kecuali Allah dengan haknya kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah, ampunilah orang yang mengucapkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Bangkitkan kami nanti bersama orang- orang yang menyebutkan kalimat tidak ada tuhan kecuali Allah. Muhammad adalah utusan Allah, Ali adalah wali Allah. Ya Allah sayangilah mereka sebagaimana mereka dulu menyayangi apa yang disayanginya dan bangkitkan mereka kelak bersama orang-orang yang mereka cintai.
Imam Ja’far As-Shodiq a.s. ditanya apakah boleh menziarahi kubur? Beliau menjawab; ‘Ya. Apakah yang diziarahi mengetahui bila kita datang? “Tentu, dia mengetahui akan kedatanganmu dan gembira atas kedatanganmu”. Apa yang kami baca bila kami menziarahi”. Beliau menjawab;’Bacalah
Ya Allah lapangkanlah tanah untuk jasad mereka, senangkanlah arwah mereka, ridhoilah mereka, tempatkan mereka dalam naungan rahmat-Mu yang dapat menghibur kesendiriannya dan menghilangkan ketakutannya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasulallah saw bersabda:
“Barangsiapa yang membaca ucapan berikut ini 3 kali, di sisi kuburan (orang yang beriman) maka Allah akan menjauhkannya dari siksa hari kiamat”.:
اللهُمَّ إنّي أسألُكَ بِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ
أن لا تُعَذِّبَ هذا المَيِّتِ.
Allâhumma innî as-aluka bihaqqi Muhammadin wa âli Muhamma din an lâ tuadz-dziba hâdzal mayyit
Ya Allah sesungguhnya daku memohon pada-Mu dengan haknya Nabi Muhammad dan Keluarga Muhammad janganlah Engkau menyiksa mayyit ini.
Diriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Muhammad bin Ahmad bin Yahya Al-Asyari dia berkata: Aku sedang berada di Faid (nama suatu tempat di jalan Mekkah) kemudian aku berjalan bersama Ali bin Bilal ke pemakaman Muhammad bin Ismail bin Buzaigh, dia berkata; berkata kepadaku Ali bin Bilal. Aku diberitahu oleh yang bersemayam di makam ini (Muhammad bin Ismail) dari Imam Ali Ar- Ridha a.s. beliau berkata: “Barangsiapa mendatangi pemakaman saudaranya lalu meletakkan tangannya di atas pusara sembari membaca surah Al-Qadr (inna anzalnahu fi lailatul Qodr) tujuh kali maka ia akan aman pada hari ketakutan yang sangat besar (yaum fazail akbar). Dalam riwayat lain ditambahkan dalam keadaan menghadap kiblat membaca surah Al-Qodr tujuh kali.
Dan dalam riwayat Fudhail disebutkan : Barangsiapa membaca surah Al-Qodr tujuh kali di sisi pusara seorang mukmin maka Allah akan mengirimkan kepadanya malaikat yang menyembah Allah di dalam kuburnya dan akan ditulis bagi si mayit pahala apa yang diamalkan oleh malaikat tersebut dan jika Allah membangkitkan si mayit tersebut dari kuburnya maka dengan berkah malaikat yang beribadah di dalamnya dia tidak akan melewati pada suatu ketakutan melainkan Allah menolaknya dari mayit tersebut hingga Allah memasukkannya ke dalam sorga”.
Qasidah ini merupakan karya Habib Abdullah bin Alawi Al Haddad.
Qasidah Salamullahi ya Sadah selain berisi ucapan salam penghormatan juga mengandung doa di dalamnya.
سَلاَمُ اللهِ يَا سَادَةْ # مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْشَاكُمْ
عِبَادَ اللهِ جِئْنَاكُمْ # قَصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَاكُمْ تُعِيْنُوْنَا تُغِيْثُوْنَا # بِهِمَّتِكُمْ وَ جَدْوَاكُمْ فَاحْبُوْنَا وَاعْطَوْنَا # عَطَايَاكُمْ هَدَايَاكُمْ فَلاَ خَيَّبْتُمُوْا ظَنِّيْ # فَحَاشَاكُمْ وَ حَاشَاكُمْ سَعِدْنَا اِذْ أَتَيْنَاكُمْ # وَ فُزْنَا حِيْنَ زُرْنَاكُمْ فَقُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا #
اِلَى الرَّحْمٰنِ مَوْلاَكُمْ عَسَى نُعْطَى عَسَى نَحْظَى#
مَزَايَا مِنْ مَزَايَاكُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَةْ #
تَغْشَانَا وَ تَغْشَاكُمْ سَلاَمُ اللهِ حَيَّاكُمْ # وَ عَيْنُ اللهِ تَرْعَاكُمْ سَلاَمُ اللهِ مَوْلاَكُمْ # وَ سَلِّمْ مَا أَتَيْنَاكُمْ عَلَى الْمُخْتَارِ شَافِعُنَا # وَ مُنْقِذُنَا وَ اِيَّاكُمْ
Salaamulloohi Yaa Saadah #
Minarrohmaani Yaghsyaakum ‘Ibaadalloohi Ji’naakum #
Qoshodnaakum Tholabnaakum Tu’iinuunaa Tughiitsuunaa #
Bihimmatikum Wa Jadwaakum Fahbuunaa Wa’thounaa #
‘Athooyaakum Hadaayaakum Falaa Khoyyabtumuu Zhonnii #
Fahaasyaakum Wahaasyaakum Sa’idnaa Idz Atainaakum #
Wafuznaa Hiina Zurnaakum Faquumuu Wasyfa’uu Fiinaa #
Ilarrohmaani Maulaakum ‘Asaa Nu’thoo ‘Asaa Nahzhoo #
Mazaayaa Min Mazaayaakum ‘Asaa Nazhroh ‘Asaa Rohmah #
Taghsyaanaa Wa Taghsyaakum Salaamulloohi Hayyaakum #
Wa’ainulloohi Tar’aakum Salaamulloohi Maulaakum #
Wa Sallim Maa Atainaakum ‘Alal Mukhtaari Syaafi’unaa #
Wa Munqidzunaa Wa Iyyaakum
“Kesejahteraan dari Allah duhai junjungan # (tegasnya) dari Dzat Yang Maha Pengasih yang menyelimutimu (duhai kekasih Allah).” “Duhai hamba-hamba Allah,
kami datang kepadamu # kami bermaksud kepadamu,
kami ngalap/mencari (berkah) mu.” “Sudilah engkau menolong kami dan menyelamatkan kami (atas izinNya) # melalui perhatian besarmu dan kemurahan hatimu .” “Maka cintailah kami dan berilah kami (berkahmu) # sebagai pemberianmu dan hadiah (dari)mu.” “Maka janganlah kau kecewakan sangkaan (baik)ku # sehingga menakutkan dan mengejutkanku (dengan keacuhanmu).” “Kami bergembira saat mendatangimu # dan kami bahagia ketika menziarahimu.” “Maka hendaklah engkau bangkit dan memberi syafa’at (pertolongan) atas kami #(yang engkau sampaikan pinta kami) kepada Dzat Yang Maha Pengasih,Tuhanmu.” “Semoga kami akan segera diberi (karuniaNya) dan kami memperoleh # keistimewaan-keistimewaan dari keistimewaanmu.” “Semoga (kami mendapat) perhatian(Allah) dan semoga (memperoleh) rahmatNya # yang meliputi kami dan meliputimu.” “kesejahteraan Allah menyelimutimu # dan pandangan (kasih sayang) Allah menjagamu.” “kesejahteraan dari Allah, Pengurusmu # dan (ya Allah) limpahkanlah keselamatan pada apa-apa yang (karenanya ) kami telah mendatangimu.” kesejahteraan Allah) atas Nabi yang terpilih yang memberi syafa’at kepada kami # dan menyelamatkan kami dan engkau.”
Surat Al-Ikhlas Kemuliaannya
Dinamakan surah Al-Ikhlas karena surah ini dapat menyelamatkan orang yang membacanya dari kesulitan di dunia maupun kesulitan akhirat dan dari kesulitan saat menghadapi sakaratul maut serta dijauhkan dari gelapnya alam kubur dan dari dahsyatnya keguncangan dan kengerian di hari kiamat nanti.
* Membaca surat Al Ikhlas sebanyak 7 kali dan membaca mu'awwidzatain sebanyak 7 kali setelah mengerjakan salat Jumat, maka dosa-dosa yang pernah dan belum dilakukannya telah terampuni dan terpelihara dari segala macam keburukan sampai datang hari Jumat lagi.
* Membaca surat Al Ikhlas 1 kali, maka akan mendapatkan pahala yang sama dengan seseorang yang beriman kepada Allah SWT, beriman kepada malaikat, kepada kitab-kitab Allah SWT, dan kepada para rasul. Serta akan diberi pahala seratus orang yang mati syahid.
* Membaca surat Al Ikhlas 3 kali, maka sama saja ia membaca Al-Qur'an seluruhnya.
* Membaca surat Al Ikhlas 11 kali, maka Allah SWT akan menyediakan tempat indah di dalam surga.
* Membaca surat Al Ikhlas 12 kali, maka akan mendapatkan pahala mengkhatamkan Al-Qur'an 4 kali.
* Membaca surat Al Ikhlas 50 kali, maka dosa-dosa (kecil) yang dilakukannya selama 50 tahun akan terampuni. Allah SWT juga akan memanggilnya untuk masuk surga pada hari kiamat nanti.
* Membaca surat Al Ikhlas 200 kali, maka akan mendapatkan pahala 1500 kebaikan dan dosa-dosa yang dikerjakannya selama 50 tahun jika ia tidak meninggalkan utang.
* Dengan membaca surat Al-Ikhlas 1000 kali, maka akan terbebas dari ancaman api neraka.
* Membaca surat Alikhlas 11 kali dan menghadiahkan ke Ahli kubur maka dia akan mendapat pahala seluruh ahli kubur yg dia hadiahkan dan akan terjaga dari melakukan dosa di hari itu
*Penulis adalah Pelayan Pesantren Pertanian dan Pengamalan Al-Quran
Comments (0)
There are no comments yet